Selasa, 26 Februari 2013

Episode Cerpen Bersambung Ya


My Lovely Bunda (Bagian ke-1)

    CafĂ© Bunda sudah mulai sepi, setelah tadi dipadati oleh pengunjung yang antusias ingin melihat artis idola mereka dalam jarak dekat. Hanya tinggal beberapa orang saja, dan sang idola yang sejak pagi berdiri di meja kasir saat ini digantikan oleh kasir yang sesungguhnya agar ia dapat beristirahat. Seorang wanita paruh baya menghampiri sang idola yang merupakan salah seorang member boyband papan atas Indonesia yang biasa dikenal, Garuda Boys. Wanita paruh baya tersebut menyodorkan segelas minuman dingin ke sang idola yang ternyata adalah lead vocal di Garuda Boys.

Terima kasih, Bunda, ujar ayahnya Blacket, nama kura-kura piaraan sang idola- itu sambil meraih minuman yang disodorkan sang ibu dan mengusap bahunya yang mulai pegal dengan tangannya yang lain.

Aduuh!! Putra Bunda sudah bekerja sangat keras hari ini. Sini! Bunda pijiti, ujar Bunda sembari mengulurkan tangannya dan mulai memijiti bahu mungil, namun keren putranya itu.

Tidak usah Bunda, Bunda juga pasti lelah, harusnya aku yang pijiti Bunda. Nanti, apa kata fansku, jika melihat aku yang bukannya memijiti bundanya yang kelelahan, malah dipijiti Bunda, elak pemilik mata mungil yang indahnya dapat melelehkan hati remaja-remaja putri Indonesia itu.

Ah! Biarkan saja orang mau berkata apa, tidak ada salahnya seorang ibu memijiti anak lelakinya, ayo sini! Pemuda yang dijuluki si lelaki aneh di Garuda Boys itu hanya pasrah membiarkan ibunya yang bersikeras memijiti dirinya.

Alif sayang? ujar Bunda pelan sambil memijiti bahu Alif. Alif sudah mulai was-was mendengar sang bunda menyebut namanya dengan nada seperti ini. Perasaannya mulai tak enak

Ya, Bunda? jawab Alif pasrah sekaligus bersiap siaga menunggu apa yang akan terjadi berikutnya.

Alif putraku sayang, lusa kau juga ada jadwal ke sini kan?

Ya. Kenapa, Bunda? ujarnya pura-pura tidak tahu akan diarahkan ke mana pembicaraan ini.

Lusa, tidak usah ke sini, kau temani Bunda saja ya? ujar Bunda lagi dengan nada yang semakin membuat Alif semakin merinding dan sekarang semakin menumpuklah perasaan was was di dalam hatinya.

Ke mana, Bunda?

Hmmm, bertemu calon mantu Bunda, ujar Bunda riang mengabaikan perasaan anaknya yang sedang ketar ketir.

            Tuh kan? Apa kubilang? Huweee, Tuhan kasihani hambaMu ini, Blacket tolong aku jerit Alif dalam hatinya. Bunda adalah wanita yang paling ia hormati dan cintai di dunia ini, tapi kalau Bunda begini, sepertinya bunda tak asik lagi. Alif bersungut di dalam hati. Akhir-akhir ini Bundanya selalu saja begini, menyebut-nyebut hal-hal yang berbau pernikahan dalam tempo dan dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya kali dua puluh empat jam. Eh, maksudnya, enam puluh menit dalam satu jam, dua puluh empat jam dalam sehari, tujuh hari dalam seminggu, dua belas bulan dalam setahun, tema pernikahan itu tak bergeser dari deretan daftar pembicaran paling hits sepanjang sejarah hidup Bunda akhir-akhir ini.

Bundaaaa, rajuk Alif, memasang wajah paling teramat sangat menyedihkannya. Tapi, entah kenapa semakin terlihat imut dan lucu di mata GFF, Garudas Forever Friend, -sebutan untuk fans Garuda Boys-  terutama Alifers, nama untuk fans Alif seorang.

AhWhy? bunda sok nginggris, juga tak mau kalah dalam memasang wajah paling memelas yang pernah ia miliki selama ia bernafas di dunia ini.

Bunda, suatu saat aku pasti akan menikah, tapi tidak sekarang, ya? Aku masih ingin mewujudkan impian-impianku, Bunda, lagi-lagi Alif merajuk dengan lembut.

Impian yang mana lagi, sayang? Bukankah sekarang, impianmu itu sudah terwujud? Bukankah sekarang kau sudah menjadi penyanyi paling terkenal di dunia? Bunda tak mau kalah dengan anaknya ini dalam beradu pasang tampang paling memelas dan setel suara paling merajuk-nya. Bunda sekarang duduk di depan Alif yang sedang malas-malasan mengunyah santap siangnya. Selera makan Alif mendadak jadi buruk, meski ia lapar bukan main.

Belum bunda, belum seterwujud itu. Konser di Eropa baru satu kali, dan baru satu tempat di Perancis. Di Sidney bahkan di batalkan. Konser di Korea juga baru sekali. Impianku adalah menjadi member boyband yang melegenda di dunia, Bunda, ujar Alif lembut dengan ekspresi datar ples mata kecilnya yang menerawang ke masa depan. Masa depan yang entah berpuluh-puluh tahun jaraknya dari sekarang di saat dirinya dan ke-sembilan member Garuda Boys lainnya yang beruban dan mulai keriput, berkumpul bersama dalam satu panggung sambil menggenggam piala penghargaan musik paling bergengsi di seluruh dunia di tangan mereka masing-masing, penghargaan yang keratusan kalinya. Mereka silih berganti mengucapkan terimakasih sambil berlinang air mata untuk Tuhan Yang Maha Esa, untuk orang-orang terkasih termasuk GFF yang telah membesarkan nama mereka hingga menjadi boyband besar Indonesia yang melegenda di dunia. Pokoknya Jacko si King of Pop lewat deh.

Plak!!! Sebuah jitakan sukses membuat Alif kembali menjejak bumi.

Adaw! Bunda mendadak kesal melihat anak bujang pertamanya ini semakin jauh mengawur.

Bunda, Alif kembali merajuk sambil mengusap-usap kepala besarnya yang terasa perih terkena jitakan lembut sang bunda tercinta, mata mungil nan indah itu kembali fokus menatap bundanya. Tapi, Bunda buru-buru merubah ekspresi kesalnya yang tadi sempat menguap menjadi lebut kembali layaknya seorang ibu. Bunda meraih tangan putra paling kerennya itu, dan menggenggamnya dengan lembut.

Alif putraku sayang, kau tahu kan Bunda ini sudah tua. Bunda sangat berharap sekali melihat kau menikah dan punya anak sebelum akhirnya Bunda mati. Tidakkah kau ingin membahagiakan Bunda sebelum Bunda mati? Bagaimana kalau Bunda mati sebelum kau selesai mewujudkan semua impianmu itu? Kau mau saat semua impianmu tercapai, lalu memutuskan ingin menikah Bunda sudah tidak ada lagi di sisimu?

Mendengar perkataan terakhir sang Bunda, Alif sontak menghentikan kegiatan makannya, sendok yang tadi berada di tangannya terlepas dan tangan itu sekarang terentang membelah jarak antara dirinya dan bunda tercinta, jari telunjuk yang mungil itu teracung dan mendarat di bibir mungil bunda. Alif menatap tajam bundanya. Bunda malah kaget, mematung dan terheran-heran dengan tingkah bocahnya yang tak lagi bocah ini

By : Rumiati at www.dakwatuna.com

Senin, 25 Februari 2013

Folklor dalam Kebudayaan Indonesia


Folklor Indonesia


Pengertian Folklor
Kata Folklor berasal dari bahasa Inggris yaitu Folk dan Lore.Kata Folk berarti sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik,sosial dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok sosial lainnya. Kata Lore merupakan tradisi dari Folk yaitu sebagai kebudayaan yang diwariskan secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat bantu pengingat.
Dengan demikian, pengertian folklor adalah bagian dari kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak Isyarat atau alat bantu pengingat.
Secara keseluruhan, Folklor merupakan istilah umum untuk aspek material,spiritual,dan verbal dari suatu kebudayaan yang disampaikan secara moral melalui pengamatan atau peniruan.

Ada 4 fungsi Foklor, antara lain :
1.     Foklor sebagai sistem Proyeksi, yaitu sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kelompok.
2.     Foklor sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan
3.     Foklor sebagai alat pendidikan anak anak.
4.     Foklor sebagai alat pemaksa dan penggagas norma-norma agar masyarakat selalu mematuhinya.

Ciri-ciri pengenal utama Foklor,antara lain :
·        Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan yaitu melalui tutur kata dari mulut ke mulut dari satu generasi ke genersi berikutnya.
·        Bersifat tradisional yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.
·        Berkembang dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan penyebarannya secara lisan sehingga folklor mudah mengalami perubahan, akan tetapi bentuk dasarnya tetap bertahan.
·        Bersifat anonim artinya pembuatannya sudah tidak diketahui lagi.
·        Biasanya mempunyai bentuk berpola,kata-kata pembukannya misalnya “ menurut Sahibul Hikayat…(menurut yang empunya cerita)”
·        Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif. Cerita rakyat misalnya berguna sebagai alat pendidikan,pelipur lara,protes sosial, dan cerminan keinginan terpendam.
·        Bersifat pralogis artinya memiliki logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum,terutama untuk folklor lisan.
·        Menjadi milik bersama (collective) dari masyarakat tertentu
·        Pada Umumnya bersifat lugu atau polos sehingga sering kali kelihatannya kasar atau terlalu sopan, karena merupakan proyeksi (cerminan) emosi manusia yang jujur.

Jan Harold Brunvand membagi Folklor menjadi 3 kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu :
1.     Folklor Lisan
2.     Folklor sebagaian lisan
3.     Folklor bukan lisan

Kamis, 21 Februari 2013

let's be happy


Bahagia Itu Pilihan
Dalam teori kebahagiaan yang saya baca, menurut Profesor Daniel Gilbert, ada 2 kebahagiaan yaitu Kebahagiaan alami dan kebahagiaan Sintesis.
kebahagiaan alami adalah apa yang secara spontan kita rasakan saat mendapatkan apa yang diinginkan. Sedangkan kebahagiaan sintesis adalah sesuatu yang sengaja kita pilih untuk kita pikirkan atau lakukan supaya bahagia. Menurut anda, mana kebahagiaan yang bertahan lama, kebahagiaan yg alami atau kebahagiaan yg sintesis? Ternyata kebahagiaan yg bertahan lama adalah kebahagiaan sintesis. Mengapa?
Sebab semakin bergantung kepada kebahagiaan alami, kita akan rentan terombang-ambing antara bahagia dan menderita, karena kehidupan dunia ini selalu diselingi dengan peristiwa baik-buruk yang datang silih berganti. Kebahagiaan alami akan segera hilang seiring dengan berjalannya waktu, misalnya, ketika mendapatkan kenaikan gaji, kita akan senang dan bahagia. Namun seiring berjalannya waktu, kenaikan gaji itu menjadi biasa, bahkan mungkin sudah hilang dan kita akan mengajukan kenaikan gaji yang baru lagi.
Menurut beberapa pakar psikologi, kita seharusnya menciptakan kebahagiaan hidup dengan berbagai cara, misalnya, kita mencari pekerjaan dan aktivitas yang positif, bermakna, bermanfaat dan kalau bisa berdampak besar untuk kebaikan umat manusia dengan mengajak sebanyak banyaknya orang melakukan pekerjaan dan kebaikan yang kita lakukan.
Menurut saya pribadi BERDAKWAH adalah sesuatu pekerjaan yang membuat kita Bahagia, salah satunya adalah ketika kita mengisi Halaqah kita akan merasakan bahagia karena kita berharap ada nilai nilai positif yang akan kita bicarakan & lakukan bersama binaan kita. Selain itu saya juga senang ketika saya membuat stiker sosialisasi qiyadah kita calon Walikota. Jadi intinya bagaimanapun kesibukan kita, kita harus meluangkan waktu untuk menciptakan kebahagian sintesis tersebut.
Contoh lain: ada seorang trainer yang akan mengisi seminar di daerah puncak, seperti biasa daerah puncak sangat macet maka si trainer tsb “terpaksa” memakai jasa voorijder (2 polisi bermotor). Begitu lancarnya perjalanan sehingga sampai dilokasi seminar dengan cepat, krn masih lama maka si trainer  mengajak 2 petugas polisi tsb makan siang disalah satu restaurant favorit dipuncak. Awalnya mereka menolak ajakan u makan satu meja bersama  trainer tsb, tetapi setelah “dipaksa” mereka berkenan menikmati makanan Khas sunda di restaurant tsb.sambil makan, mereka  ngobrol seputar keluarga,pekerjaan maupun jalur puncak yg sering macet saat hari libur, walau baru kenal, mereka ngobrol sangat akrab. Usai makan siang, sang trainer segera menuju tempat seminar yg memang sangat dekat dengan restauran itu. Ada kejadian menarik yang tak akan terlupakan dalam hidup sang trainer.
Ketika hendak masuk mobil tiba tiba salah satu polisi menghampiri sang trainer dan berkata, ” mohon izin,pak” sang trainer bingung dan menjawab sekenanya, ” iya…” Tapi polisi itu kemudian menghalangi jalan sang trainer memasuki mobil dan dengar suara bergetar, ia berkata lagi” mohon izin, pak…” Sang trainer berhenti sejenak dan ada sedikit keraguan dalam hatinya.
Saat itu, tiba tiba tangannya disodorkan kearah sang trainer pertanda mengajak berjabat tangan, walaupun ragu sang trainer menjabat tangannya. Tanpa diduga, polisi itu menarik tangan dan kemudian memeluk sang trainer sambil berkata, “terima kasih, Pak. Bertahun tahun saya bertugas, baru kali ini saya diajak makan satu meja dengan orang yang saya kawal, saya merasa sangat dihargai dan terhormat. Sekali lagi, terima kasih, Pak”mendengar kata kata itu sang trainer membalas pelukannya dengan sepenuh hati.
Polisi iti telah memberikan pelajaran berharga, TENYATA untuk membahagiakan diri kita dan orang lain, bisa dilakukan dengan cara cara yang sangat sederhana, salah satunya makan bersama.
Saat kita merasa bahagia, sesungguhnya hormon hormon dalam tubuh kita juga bekerja. Mengapa demikian? Karena saat bahagia, kita tertawa. Saat tersenyum dan tertawa itulah tubuh akan memicu peningkatan T-cells yang akan membuat peningkatan sistem kekebalan tubuh kita. Tersenyum dan tertawa juga bisa menurunkan produksi hormon cortisol, epinephrine dan dopac yg berkaitan dengan respon terhadap stress. Hasilnya terjadi penurunan tingkat stress, depresi, kecemasan dan duka yg mendalam.
berikut ini adalah catatan inspirasi dari akh Mustofa Ali :
“Kawan…Bahagia itu bukan dicari, tapi diciptakan.
Perasaan bahagia adalah hak setiap orang.
Bahagia bisa bersemayam di hati pemulung yang hidupnya dihabiskan bersama sampah. Bahagia juga bisa bersemayam di hati karyawan yang gajinya pas – pasan. Bahagia juga bisa bersemayam di hati pimpinan perusahaan yang sibuknya minta ampun. Semua orang, apapun profesinya bisa bahagia ASALKAN mereka bisa menciptakan rasa bahagia itu dihatinya. Termasuk kita kawan.
Kawan … Jangan sering menunda – nunda rasa bahagia.
Sering khan kita bergumam …
Hmmm … bahagianya kalo kita bisa punya rumah sendiri. Setelah punya rumah sendiri, lalu bergumam kembali …
Hmmm … bahagianya kalo kita punya mobil. Setelah punya mobil , selanjutnya bergumam kembali …
Hmmm … enak kali ya kalo punya mobil satu lagi …. begitu seterusnya, tidak pernah ada habisnya.
kawan … Kita cenderung menunda – nunda untuk bahagia. Padahal kita bisa BAHAGIA SEKARANG. Asalkan kita bisa MENCIPTAKAN rasa bahagia itu dihati kita sekarang, apapun kondisi kita saat ini.
Kawan … ingatlah selalu kata – kata indah di majalah Tarbawi ”Bukan Suasana yang harus dicari, tapi Rasa yang harus diperbaiki”
Salam Bahagia
Sumber : Islamedia
Diambil dari www.salimah.or.id